Bolabos.com – Perjalanan Surabaya United di turnamen Piala Jenderal Sudirman telah resmi terhenti. Mereka gagal lolos ke semifinal usai meraih hasil buruk di babak delapan besar. Meski demikian, ada pelajaran berarti yang bisa dipetik oleh Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan.
Dengan hasil tiga kali kalah dalam tiga laga, Surabaya United menjadi juru kunci Grup E. Mereka hanya mencetak dua gol, dan delapan kali gawang Surabaya United digagahi oleh pemain lawan. Dengan catatan buruk ini, pelatih Ibnu Grahan masih bisa berkelit.
“Pemain kita pemain muda semua. Kita mengalami hal-hal sulit di turnamen ini. Baik internal maupun eksternal,” jelas Ibnu. Ibnu lantas menceritakan bagaimana timnya mendapat intimidasi dari Aremania, suporter setia Arema Cronus.
“Semua hal-hal baru bagi tim Surabaya United. Perjalanan ini buat pengalaman seluruh pemain. Rata-rata pemain muda. Psikologi dan teknis berpengaruh sekali,” terang Ibnu.
“Apakah trauma akan hilang? Tidak. Psikologi sangat sulit untuk cepat hilang. Tapi ini pelajaran berharga buat mereka,” tutup Ibnu.